2.1. PENGERTIAN PENJUALAN KONSINYASI
Penjualan Konsinyasi didefinisikan oleh
IFRS (IAS 2) sebagai situasi yang pihak pemegang barang persediaan bertindak
sebagai agen bagi pemilik sebenarnya (Wiley, 2007:179). Penjualan konsinyasi
dalam pengertian sehari-hari dikenal dengan sebutan penjualan dengan cara
penitipan.
Aliminsyah
dan Padji ( 2008 : 77 ) dalam kamus istilah
keuangan dan perbankan disebutkan bahwa :
“Consgnment
(Konsinyasi) adalah barang-barang yang dikirim untuk dititipkan kepada pihak
lain dalam rangka penjualan dimasa mendatang atau untuk tujuan lain, hak atas
barang tersebut tetap melekat pada pihak pengirim (Consignor). Penerimaan
titipan barang tersebut (Consignee) selanjutnya bertanggung jawab terhadap
penanganan barang sesuai dengan kesepakatan”.
Di Indonesia perdagangan konsinyasi
dikenal sebagai suatu bentuk perdagangan komisi. Di sini ada dua pihak yang
terlibat yaitu pemilik barang sebagai konsinyor atau faktor dan penerima barang
sebagai konsinyi atau pedagang komisi. Selama barang konsinyasi belum terjual,
hak milik tetap ditangan pemilik. Persediaan barang konsinyasi di gudang
konsinyi adalah persediaan milik konsinyor sampai barang terjual kepihak lain.
Penjualan yang dilakukan secara
konsinyasi merupakan alternatif lain selain penjualan reguler, karena
keberadaan penjualan konsinyasi yang berbeda dengan penjualan reguler, maka
diperlukan akuntansi yang berbeda untuk penjualan konsinyasi dengan penjualan
reguler, sehingga informasi yang disajikan dapat menggambarkan keadaan yang
sebernarnya dan tidak menimbulkan informasi yang menyesatkan.
Didalam penjualan konsinyasi hubungan
antara pihak konsinyor dan pihak konsinyi menyangkut hubungan antara pihak
pemilik dan agen penjual. Dari segi pengamanat transaksi pengiriman
barang-barang kepada konsinyi, biasa disebut “barang-barang konsinyasi”. Sedangkan dari pihak komisioner untuk
mencatat transaksi yang behubungan dengan barang-barang milik pengamanat yang
dititipkan kepadanya biasa disebut “barang-barang
komisi”. Terhadap penyerahan barang atas transaksi konsinyasi, pada umumnya
disusun suatu kontrak atau perjanjian tertulis yang menunjukkan sifat hubungan
pihak yang menerima barang-barang.
Transaksi dengan cara penjualan
konsinyasi mempunyai keuntungan-keuntungan tertentu dibandingkan dengan
penjualan secara langsung barang-barang kepada perusahaan pengecer atau kepada
pedagang.
Adapun keuntungan
dengan penjualan konsinyasi bagi konsinyor, antara lain :
1. Konsinyasi
merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pasaran yang dapat dijamin oleh
seorang produsen, pabrikan atau distributor , terutama apabila :
a. Barang-barang
yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak menentu dan belum
terkenal
b. Penjualan
pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan
c. Harga
barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi pihak
dealer apabial ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan
2. Resiko-resiko
tertentu dapat dihindarkan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak ikut
disita apabila terjadi kebangkrutan pada diri komisioner
sehingga resiko kerugian dapat ditekan
3. Harga
barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat. Hal ini
disebabkan kepemilikan atas barang tersebut masih ditangan pengamanat sehingga
harga masih dapat dijangkau oleh konsumen
4. Jumlah
barang yang dijual dan persediaan barang yang ada digudangkan mudah dikontrol
sehingga resiko kekurangan atau kelebihan barang dapat ditekan dan memudahkan
untuk rencana produksi
Sedangkan bagi
komisioner lebih menguntungkan dengan cara penjualan konsinyasi karena
alasan-alasan sebagai berikut :
1. Komisioner
tidak dibebani resiko menanggung kerugian bila gagal dalam penjualan
barang-barang konsinyasi
2. Komisioner
tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua biaya akan
diganti /ditanggung oleh pengamanat
3. Kebutuhan
akan modal kerja dapat dikurangi, sebab komisioner hanya berfungsi sebagai
penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat
4. Komisioner
berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi
Dengan tetap mengendalikan harga eceran
produk, konsinyor mengharapkan penjualannya dapat meningkat karena konsinyi
ahli di bidang perdagangan barang yang bersangkutan. Pihak konsinyi, tanpa
risiko kerusakan barang, fluktuasi harga dan biaya modal kerja, dapat
meningkatkan penghasilannya dari hasil komisi penjualan barang konsinyasi.
2.2.
METODE
PENJUALAN
Metode pencatatan atas transaksi
penjualan konsinayasi terdapat prosedur-prosedur pembukuan tersendiri yang
biasanya diikuti oleh pihak konsinyor. Pada prinsipnya pendapatan dalam
konsinyasi diakui pada saat penjualan terhadap barang-barang konsinyasi
dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan
penjualan dan untuk mengetahui laba atau rugi penjualan barang-barang konsinyasi,
maka pencatatannyaharus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan
reguler.
Ada dua metode
penentuan laba rugi barang konsinyasi, yaitu :
1.
Laba Ditentukan Tersediri
Di
sini pencatatan konsinyasi dilakukan dengan buku-buku tersendiri, terpisah dari
pencatatan pembelian dan penjualan lainnya. Konsinyi mengakui laba penjualan
konsinyasi sebelum menyusun laporan keuangan pada akhir periode dengan mendebet
konsinyasi-masuk dan mengkredit pendapatan komisi atau laba penjualan
konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyor dicatat dengan menggunakan
akun ‘konsinyi-masuk’. Konsinyor
harus menerima akun penjualan pada akhir tahun buku untuk mencatat laba atau
rugi penjualan barang konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyi dicatat
dengan menggunakan akun ‘konsinyi-keluar’.
2.
Laba
Tidak Ditentukan Tersendiri
Di
sini pencatatn konsinyasi tidak dipisahkan dari pembelian dan penjualan
lainnya. Jika jurnal pada saat barang konsinyasi dijual mengakui pembelian atau
harga pokok barang yag dijual dan kewajiban kepada konsinyor, konsinyi tidak
perlu menjurnal diakhir periode. Konsinyor mencatat potongan hasil penjualan
oleh konsinyi ke akun beban yang bersangkutan. Jika barang konsinyi tidak semua
terjual sampai akhir periode maka beban juga ditangguhkan pada barang
konsinyasi yang belum terjual. Kas di debet atas kiriman uang dari konsinyi
atau piutang di debet untuk jumlah yang tunai dari konsinyi, akun beban di
debet untuk pembebanan oleh konsinyi atas barang yang telah terjual, barang
dalam konsinyasi di debet untuk pembebanan konsinyi atas barang yang belum
terjual, dan penjualan di kredit untuk total penjualan konsinyasi.
2.3.
OPERASI KONSINYASI
Hak
Pihak Konsinyi
a) Pihak
konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan
dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan
barang konsinyasi
b) Pihak
konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi yang dijual,
dan sementara itu pihak konsinyor terikat pada syarat pemberian garansi.
Kewajiban
Pihak Konsinyi
a) Pihak
Konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang baik dan
sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi.
b) Pihak
Konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan
c) Pihak
Konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya
d) Pihak
Konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang
konsinyasi
2.4.
AKUNTANSI
KONSINYASI
1.
Konsinyasi
Lengkap
Akuntansi bila semua
barang yang dikirimkan untuk konsinyasi terjual adalah seperti contoh berikut :
6
Juni 20X4
(1)
Weta mengirimkan 10
buah TV untuk konsinyasi kepada Gere. Harga pokok konsinyor Rp. 2.500.000 perbuah
untuk dijual Rp. 4.250.000 perbuah. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Memorandum.
Diterima 10 buah TV konsinyasi dari Weta untuk dijual Rp. 4.250 perbuah.
Komisi 20%. Biaya pengangkutan diganti
|
Memorandum.
|
Weta mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
keluar-Gere Rp. 25.000
Kiriman barang konsinyasi Rp. 25.000
|
Memorandum.
Dikirim 10 buah TV konsinyasi kepada Gere untuk dijual Rp. 4.250 perbuah.
Komisi konsinyasi 20% dan biaya pengankutan diganti
|
6
Juni 20X4
(2)
Beban konsinyor
sehubungan dengan konsinyasi. Pengangkutan ke konsinyi Rp. 3.000.000. Atas
kejadian ini :
Weta mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
keluar-Gere Rp. 3.000
Pengangkutan keluar Rp. 3.000
|
|
6
Juni-20 Juli
(3)
Biaya konsinyasi yang
diganti konsinyor. Pengangkutan masuk Rp. 1.250.000. Atas kejadian ini ;
Gere mencatat (dala
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi-masuk Rp. 1.250
Kas Rp. 1.250
|
Weta Rp. 1.250
Kas Rp. 1.250
|
6
Juni-20 Juli
(1)
Penjualan 10 buah TV @
Rp. 4.250.000. Perhitungan dengan konsinyor Rp. 42.500.000 dikurangi komisi 20%
x Rp. 42.500.000 = Rp. 8.500.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Kas Rp. 42.500
Konsinyasi masuk-Weta Rp. 42.500
|
Kas Rp. 42.500
Penjualan
Rp. 42.500
Pembelian Rp. 34.000
Weta Rp.
34.000
|
20
Juli
(2)
Dibebankan komisi
penjualan Rp. 8.500.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
masuk-Weta Rp. 8.500
Komisi Penjualan konsinyasi Rp. 8.500
|
|
20
Juli
(3)
Dikirimkan penyelesaian
konsinyasi beserta Akun Penjualan oleh konsinyi. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
masuk-Weta Rp. 32.750
Kas Rp. 32.750
|
Weta Rp. 32.750
Kas Rp. 32.750
|
Kiriman
cek Rp. 3.2750.000 kepada Weta disertai dengan akun penjualan 10 buah TV set
sebagai berikut :
Gere Co.
Jakarta
|
Akun Penjualan
|
No. 16
|
||
Penjualan
untuk perhitungan Weta Co. Bandung
Akun
Penjualan 10 buah TV.
|
Tanggal 20 Juli 20X4
|
|||
Tanggal
|
Penjelasan
|
|
Jumlah
|
|
6/6-20/7
|
Dijual
: 10 buah TV @ Rp. 4.250.000
Beban
: Pengangukatan- masuk
Komisi
(20% dari penjualan)
Saldo
Cek
terlampir
Saldo
terutang
|
Rp.
1.250.000
Rp.
8.500.000
|
Rp.
4.250.000
Rp. 9.750.000
Rp.
32.750.000
Rp.
32.750.000
Nihil
|
|
Weta mencatat sebagai
berikut (dalam ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak
terpisah
|
Kas Rp. 32.750
Konsinyasi
keluar-Gere Rp.
9.750
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 42.500
|
Kas Rp.
32.750
Pengangkutan
Rp.
1.250
Komisi Rp.
8.500
Penjualan Rp. 42.500
|
2.
Konsinyasi
Tak Lengkap
Akuntansi konsinyasi
bila tidak semua barang konsinyasi terjual.
6
Juni 20X4
(1)
Weta mengirimkan 10
buah TV untuk konsinyasi kepada Gere. Harga pokok konsinyor Rp. 2.500.000
perbuah untuk dijual Rp. 4.250.000 perbuah. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Memorandum.
Diterima 10 buah TV konsinyasi dari Weta untuk dijual Rp. 4.250 perbuah.
Komisi 20%. Biaya pengangkutan diganti
|
Memorandum.
|
Weta mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
keluar-Gere Rp. 25.000
Kiriman barang konsinyasi Rp.
25.000
|
Memorandum.
Dikirim 10 buah TV konsinyasi kepada Gere untuk dijual Rp. 4.250 perbuah.
Komisi konsinyasi 20% dan biaya pengankutan diganti
|
6
Juni 20X4
(2)
Beban konsinyor
sehubungan dengan konsinyasi. Pengangkutan ke konsinyi Rp. 3.000.000. Atas
kejadian ini :
Weta mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
keluar-Gere Rp. 3.000
Pengangkutan keluar Rp. 3.000
|
|
6
Juni-20 Juli
(3)
Biaya konsinyasi yang
diganti konsinyor. Pengangkutan masuk Rp. 125.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dala
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi-masuk Rp. 1.250
Kas Rp. 1.250
|
Weta Rp. 1.250
Kas Rp. 1.250
|
6
Juni-20 Juli
(4)
Penjualan 6 buah TV set
@ Rp. 4.250.000. Perhitungan dengan konsinyor Rp. 25.500.000 dikurangi komisi
20% x Rp. 25.500.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi dihitung
tidak terpisah
|
Kas Rp. 25.500
Konsinyasi masuk-Weta Rp.
25.500
|
Kas Rp. 25.500
Penjualan Rp. 25.500
Pembelian Rp. 20.400
Weta Rp.
20.400
|
20
Juli
(5)
Dibebankan komisi penjualan
Rp. 5.100.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
masuk-Weta Rp.
5.100
Komisi penjualan konsinyasi Rp. 5.100
|
|
20
Juli
(6)
Dikirimkan penyelesaian
konsinyasi beserta akun penjualan konsinyasi. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam
ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi
dihitung terpisah
|
Laba konsinyasi
dihitung tidak terpisah
|
Konsinyasi
masuk-Weta Rp. 19.150
Kas
Rp. 19.150
|
Weta Rp. 19.150
Kas Rp. 19.150
|
Kiriman
cek Rp. 19.150.000 kepada Weta disertai dengan akun penjualan sebagai berikut :
Gere Co.
Jakarta
|
Akun Penjualan
|
No. 16
|
||
Penjualan
untuk perhitungan Weta Co. Bandung
Akun
Penjualan 10 buah TV.
|
Tanggal 20 Juli 20X4
|
|||
Tanggal
|
Penjelasan
|
|
Jumlah
|
|
6/6-20/7
|
Dijual
: 6 buah TV @ Rp. 4.250.000
Beban
: Pengangukatan- masuk
Komisi
(20% dari penjualan)
Saldo
Cek
terlampir
Saldo
terutang
|
Rp.
1.250.000
Rp.
5.100.000
|
Rp.
25.500.000
Rp. 6.350.000
Rp.
19.150.000
Rp.
19.150.000
Nihil
|
|
Weta mencatat (dalam ribuan rupiah) :
Laba
konsinyasi dihitung terpisah
|
Laba
konsinyasi dihitung tidak terpisah
|
Kas Rp. 19.150
Konsinyasi
keluar-Gere Rp. 6.350
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 25.500
Konsinyasi
keluar-Gere Rp. 2.850
Penghasilan konsinyasi Rp. 2.850*
|
Kas Rp. 19.150
Pengangkutan Rp.
750
Komisi Rp.
5.100
Barang
konsinyasi Rp. 500
Penjualan Rp. 25.500
Barang
konsinyasi Rp. 11.200
Ikhtisar laba rugi Rp. 10.000
Pengakutan keluar Rp. 1.200
|
*Rp.
25.500.000-Rp. 22.650.000
Penjelasan
perhitungan pembebanan :
|
Total pembebanan
|
Pembebanan untuk 6 TV
terjual
|
Pembebanan untuk 4 TV
persediaan
|
Pembebaban
oleh konsinyor :
HPP
barang konsinyasi
@
Rp. 2.500.000
Pengangkutan
ke konsinyi
@
Rp.300.000
Pembebanan
oleh konsinyi :
Pengangkutan-masuk
@
Rp. 125.000
Komosi
|
Rp.
25.000.000
Rp. 3.000.000
Rp. 1.250.000
Rp. 5.100.000
Rp.
34.350.000
|
Rp.
15.000.000
Rp. 1.800.000
Rp. 750.000
Rp. 5.100.000
Rp.
22.650.000
|
Rp.
10.000.000
Rp. 1.200.000
Rp. 500.000
-
Rp.
11.700.000
|
3.
Konsinyasi
Keluar
Dengan demikian maka
akun konsinyasi-keluar pada akhir periode dalam buku-buku Weta adalah sebagai
berikut :
Konsinyasi keluar-Gere
(dalam ribuan rupiah)
6-6
Dikirim 10 buah TV,
Harga pokok @ Rp. 2.500 Rp. 25.000
Pengangkutan (freight) Rp. 3.000
30-6
Dibebankan konsinyi :
Pengangkutan masuk Rp. 1.250
Komisi Rp. 5.100 Rp. 6.350
Laba penjualan 6 TV ke
Pendapatan Konsinyasi Rp. 2.850
Rp. 37.200
1-7
Saldo-harga pokok 4 buah TV
Rp. 11.700
|
6-6
Penjualan 6 buah TV Rp.
25.500
Saldo-harga pokok 4 buah
Persediaan
:
Harga
pokok 4 buah @ Rp. 2.500 Rp. 10.000
Tambahan
:
Oleh
konsinyor Rp. 1.200
Oleh
konsinyi Rp. 500 Rp. 11.700
Rp. 37.200
|
Contoh
Soal :
1. Andri
mengirimkan akun penjualan berikut ini :
Andri
|
Akun Penjualan
|
No. 4900
|
||
Penjualan
untuk akun Wena
Akun
penjualan 4 kompor listrik, model X10
|
Tanggal 31 Desember
20X3
|
|||
Tanggal
|
Penjelasan
|
|
Jumlah
|
|
12/5-31/12
|
Penjulan
: 4 buah kompor listrik @ Rp. 110.000
Sisa
digudang : 6 buah kompor listrik
Beban
: Angkutan-masuk
Komisi (25% dari penjualan)
Saldo
Pengiriman uang kas terlampir
Saldo
terhutang
|
Rp.
61.000
Rp.
110.000
|
Rp.
440.0000
Rp.
171.0000
Rp.
269.000
Rp.
269.000
Nihil
|
|
Harga pokok konsinyor
untuk setiap kompor adalah Rp. 60.000. Pada akhir tahun konsinyi dan konsinyor
melakukan invertarisasi fisik untuk menghitung harga pokok penjualan.
Diminta
:
a. Butlah
jurnal dalam buku konsinyi dan konsinyor, jika masing-masing menghitung laba
konsinyasi secara terpisah
b. Buatlah
jurnal dalam buku masing-masing pihak jika laba konsinyasi tidak terpisah
Jawab
:
a.
Butlah
jurnal dalam buku konsinyi dan konsinyor, jika masing-masing menghitung laba
konsinyasi secara terpisah
Jika laba dibukukan
terpisah
|
|
Buku-buku konsinyi
|
Buku-buku konsinyor
|
Memorandum
: Diterima 10 buah kompor dari
Wana untuk dijual @ Rp. 110.000, biaya angkutan ditanggung konsinyor dan
komisi 25% dari penjulan
|
|
Konsinyasi-masuk
Wana Rp. 61.000
Kas(angkutan-masuk) Rp. 61.000
Kas Rp. 440.000
Konsinyasi-mauk Wana Rp.
440.000
Konsinyasi-masuk
Wana Rp. 110.000
Komisi
penjualan konsinyasi Rp. 110.000
Konsinyasi-masuk
Wana Rp. 269.000
Kas Rp.
269.000
|
Konsinyasi-keluar
Andri Rp. 600.000
Kiriman barang konsinyasi Rp. 600.000
Kas Rp. 269.000
Konsinyasi-keluar
Andri Rp. 171.000
Konsinyasi keluar-Andri Rp. 440.000
Konsinyasi-keluar
Andri Rp. 65.600
Penghasilan konsinyasi Rp. 65.600
|
Menguji pergitungan
laba
|
Pembebanan
Harga
|
||
Total
|
4
Kompor Terjual
|
Sisa
6 Kompor Dalam Persediaan
|
|
Barang @ Rp. 600.000
Angkutan-masuk Rp. 61.000
Komisi Rp. 110.000
Penjualan konsinyasi
Harga pokok konsinyasi
Penghasilan konsinyasi
|
Rp. 600.000
Rp. 61.000
Rp. 110.000
Rp. 771.000
|
Rp. 240.000
Rp. 24.000
Rp. 110.000
Rp. 374.000
|
Rp. 360.000
Rp. 36.600
-
Rp. 396.600
Rp. 440.000
Rp. 374.400
Rp. 65.000
|
b.
Buatlah
jurnal dalam buku masing-masing pihak jika laba konsinyasi tidak terpisah
Jika laba dilakukan tidak
terpisah
Buku-buku konsinyasi
Memorandum : Diterima 10 kompor
dari Wana untuk dijual Rp. 110.000, biaya angkutan yang ditanggung konsinyor
dan komisi 25% dari penjualan
|
Buku-buku konsinyor
|
Wana Rp.
61.000
Kas (angkutan-masuk) Rp. 61.000
Kas Rp. 440.000
Penjualan Rp. 440.000
Pembelian Rp. 330.000
Wana Rp.
330.000
Wana Rp. 269.000
Kas Rp. 269.000
|
Kas Rp. 269.000
Angkutan Rp. 24.000
Komisi Rp. 110.000
Barang dalam konsinyasi Rp. 36.600
Penjualan Rp. 440.000
Barang dalam konsinyasi Rp. 360.000
Ikhtisar laba
Rp. 360.000
|
3.
Akuntansi
Untuk Konsinyasi Yang Telah Selesai
Sebagai
contoh: Asumsikan bahwa pada tanggal 6 juni, Western Co. mengirimkan 10 buah
pesawat radio kepada sdr. R.Green atas dasar konsinyasi. Pesawat-pesawat ini
dijual dengan harga iklan @ $85. Pihak Konsinyi harus diberi komisi sebesar 20%
dan setiap biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus
diganti oleh pihak konsinyor. Pada tanggal 24 Juli, R. Green selaku konsinyi mengirimkan uang kas
kepada pihak konsinyor untuk menyelesaikan perhitungan beserta dengan perkiraan
penjualan konsinyasi, seperti yang
terlihat
pada halaman berikut.
4. Catatan Pihak Konsinyi-Jika
Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri
Penyerahan
Barang Kepada Pihak Konsinyi Ayat jurnal memorandum untuk contoh diatas tadi,
yang menggunakan harga jual, akan berbunyi sebagai berikut :
Barang konsinyasi $ 850
Penerimaan Barang Konsinyasi $ 850
( Sebagai buku tambahan dapat
diselenggarakan untuk memungkinkan rincian yang mendukung saldo dalam perkiraan
penerimaan barang konsinyasi. Apabila barang-barang sudah terjual dan perkiraan
penjualan konsinyasi dikirimkan, maka ayat jurnal memorandum diimbangi.)
Ø Beban
Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi
Pihak
Konsinyi tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor
Ø Beban
Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Konsinyasi
Pihak
konsinyi mencatat beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dengan mendebet
perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan
atau perkiraan konsinyi dibebani semua dengan beban yang harus ditutup oleh
pihak konsinyor, seluruhnya atau sebagian, maka perkiraan Konsinyasi-Masuk
dibebani (didebet) dan perkiraan beban dikredit sebesar jumlah yang harus
dibebankan oleh pihak konsinyor.
Ø Penjualan
Oleh Pihak Konsinyi
Pihak
Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan aktiva
bersangkutan dan mengkredit perkiraan Konsinyasi-Masuk.
Ø Komisi
atau Laba Yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi.
Pihak
konsinyi mencatat komisi atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet
perkiraan Konsinyasi-Masuk dan Mengkredit perkiraan pendapatan yang
bersangkutan.
Ø Pengiriman
Uang Kas dan Perkiraan penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi
Pihak
Konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor dengan mendebet
perkiraan konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan kas. Jika pembayaran
menyangkut seluruh jumlah yang terhutang, maka ayat jurnal untuk mencatat
pembayaran ini menutup perkiraan KonsinyasiMasuk
5.
Catatan
Pihak Konsinyi- Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri
·
Penyerahan Barang
Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat
jurnal memorandum
·
Beban Pihak Konsinyor
Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi tidak dipengaruhi oleh transaksi
pihak konsinyor
·
Beban pihak konsinyi
ditetapkan pada konsinyasi. Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor
untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan
aktiva atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan atau perkiraan beban jika
beban dicatat semula dalam perkiraan beban.
Ø Komisi
atau Laba Yang Masih Harus Diterima Bagi Pihak Konsinyi
Pihak
konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi.
Ø Pengiriman
Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi.
Pihak
konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan
pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.
6. Catatan Pihak
Konsinyor-Jika laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri
·
Penyerahan Barang
Kepada Pihak Konsinyi.
Pihak
Konsinyor mencatat penyerahan barang kepada pihak konsinyi dengan mendebet
perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan persediaan, jika untuk
saldo persediaan diselenggarakan sistem persediaan perpetual. Perkiraan
Pengiriman Barang Konsinyasi ditangani sebagai suatu pos pengurang dari jumlah
persediaan awal dan pembelian dalam menetapkan harga pokok barang yang tersedia
untuk dijual. Penyerahan barang dicatat dengan harga pokok kendati harga jual
atau harga tertentu lainnya ditetapkan pada baranng-barang, pada laporan yang
dikrimkan kepada pihak konsinyi.
·
Beban Pihak Konsinyor
Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi.
Pihak
konsinyor mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet
perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan kas atau perkiraan
kewajiban. Apabila perkiraan beban semula dibebani dengan beban yang berkaitan
dengan konsinyasi, maka perkiraan KonsinyasiKeluar didebet dan perkiraan beban
dikredit dengan jumlah yang ditetapkan pada konsinyasi.
·
Beban pihak Konsinyi
Yang ditetapkan Pada Konsinyasi
·
Penjualan Oleh Pihak
konsinyi
·
Pembebanan Komisi Oleh
Pihak Konsinyi Pihak konsinyor tidak menyusun ayat jurnal untuk trnsaksi pihak
konsinyi sampai ia menerima laporan dari pihak konsinyi
v Pengiriman Uang Kas dan
Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi
Pada waktu pihak konsinyor menerima
laporan perkiraan penjualan konsinyasi, perkiraan kas didebet sebesar uangn kas
yang dikirimkan, perkiraan Konsinyasi-Keluar didebet untuk total beban yang
dibebankan pada perkiraan pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan
Konsinyasi-keluar dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak
konsinyi. Dapat juga, perkiraan kas didebet dan perkiraan Konsinyasi-Keluar
dikredit sebesar hasil penjualan konsinyasi bersih. Jika prosedur ini diikuti,
maka ayat jurnal untuk transaksi diatas akan terbaca sebagai berikut :
Kas $
655
Konsinyasi-Keluar-R.Green $ 655
Catatan
Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia
·
Penyerahan Barang
Kepada Pihak Konsinyi
Apabila
pihak konsinyor tidak menyelenggarakan catatan,
persediaan perpetual maka penyerahan barang kepada pihak konsinyi
dicatat dengan sebuah ayat jurnal memorandum dalam buku harian atau dalam
perkiraan tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini. Sebuah catatan
pelengkap harus diselenggarakan, yang menunjukkan semua rincian yang bertalian
dengan barang konsinyasi. Ayat jurnal memorandum untuk transaksi pada bagian
(1) dalam contoh dimuka akan berbunyi
Barang Konsinyasi-R.Green $ 500
Penyerahan Barang Konsinyasi $ 500
(Sebuah
catatan tambahan yang dibuat akan menunjukkan rincian guna mendukung saldo
dalam perkiraan Barang Konsinyasi. Pada waktu barang konsinyasi dijual, ayat
jurnal memorandum diimbangi.)
Dalam hal diselenggarakan catatan
persediaan perpetual, maka penyerahan barang konsinyasi membutuhkan ayat jurnal
sebagai berikut :
Barang
Konsinyasi-R.Green $
500
Persediaan Barang (atau Barang Jadi) $ 500
·
Beban Pihak Konsinyor
Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi.
Perkiraan
biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban
konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa
·
Beban Pihak Konsinyi
Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi
·
Penjualan Oleh Pihak
Konsinyi
·
Pembebanan Komisi Oleh
Pihak Konsinyi
Pihak
konsinyor tidak menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan
oleh pihak konsinyi sampai pihak konsinyor menerima laporan dari pihak konsinyi
·
Pengiriman Uang Kas dan
Perkiraan Penjualan konsinyasi,
maka
perkiraan kas didebet sebesar uang kas yang disertakan laporan, perkiraan beban
didebet sebesar beban yang dibebankan pada perkiraan pihak konsinyor oleh pihak
konsinyi, dan perkiraan penjualan dikredit sebesar penjualan kotor yang
dilaporkan oleh pihak konsinyi.
Dalam hal tidak diselenggarakan catatan
persediaan perpetual maka sebuah ayat jurnal dibuat untuk persediaan akhir dan
untuk menetapkan harga pokok penjualan periode itu. Sebaliknya, jika diselenggarakan
catatan persediaan perpetual, maka saldo harga pokok penjualan dalam buku yang
berkaitan dengan penjualan biasa harus dinaikkan dengan harga pokok penjualan
yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi, dengan ayat jurnal sebagai berikut:
Harga
Pokok penjualan $
500
Barang Konsinyasi-R.Green $ 500
(Penyesuaian
lebih lanjut harus dilakukan atas penjualan, harga pokok penjualan, dan beban
beban yang menggambarkan gabungan operasi konsinyasi dan operasi Biasa.)
v Akuntansi Untuk
Konsinyasi Yang Tidak Diselesaikan Dengan Tuntas
Laba dari penjualan konsinyasi
ditetapkan oleh pihak konsinyi atau pihak konsinyor setelah semua barang
konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya dilakukan. Jika barang
konsinyasi tidak terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan pihak
konsinyor menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang
yang sudah terjual harus dihitung.Sebagai Contoh: Pihak Konsinyi dan Pihak
Konsinyor menyusun Laporan keuangan masing-masing pada tanggal 30 Juni. Pada tanggal
ini baru terjual 6 buah pesawat radio, dan pihak konsinyi mengirimkan laporan
perkiraan penjualan konsinyasi
v Catatan Pihak
Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri
Pihak konsinyi harus menetapkan
laba atas penjualan konsinyasi, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan
mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atau laba atas penjualan
konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Saldo kredit dalam perkiraan
Konsinyasi-Masuk setelah ayat jurnal ini menunjukkan, bahwa hasil dari penjualan
konsinyasi melebihi beban bagi pihak konsinyor, akan menimbulkan kewajiban
kepada pihak konsinyor; saldo kredit dilapporkan dalam neraca sebagai kewajiban
lancar. Sedangkan saldo debet dalam perkiraan Konsinyasi-Masuk menunjukkan,
bahwa hasil dari penjualan konsinyasi lebih kecil daripada beban bagi pihak
konsinyor . Pihak Konsinyi dapat menuntut penggantian kepada pihak konsinyor
atas jumlah ini jika tidak tertutup dengan penjualan konsinyasi berikutnya.
Saldo debet pada perkiraan konsinyasi masuk dilaporkan dalam neraca sebagai
aktiva lancer (piutang).
v Catatan Pihak
Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri
Tidak dibutuhkan penyusunan ayat
jurnal pada akhir periode jika ayat-ayat jurnal telah dibuat pada waktu barang
konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga Pokok Penjualan dan
kewajiban kepada pihak konsinyor. Saldo kredit dalam perkiraan pihak konsinyor
pada akhir periode dilaporkan dalam neraca sebagai kewajiban lancar; sedangkan
saldo debet dilaporkan sebagai aktiva lancer (piutang)
v Catatan Pihak
Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri
Pihak
konsinyor membutuhkan laporan penjualan konsinyasi (account sales) pada akhir
periode fiskalnya sendiri, agar ia Dapat mencatat laba atau rugi atas penjualan
barang Konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Sebagai Contoh: perkiraan
konsinyasi-keluar menunjukkan beban sebesar $ 687, yang terdiri dari harga
pokok barang Konsinyasi sebesar $ 500; beban pengangkutan kepada pihak konsinyi
sebesar $ 60, beban angkutan masuk sebesar $ 25, dan komisi sebesar $ 102.
|
Total
Beban
|
Beban
yang
ditetapkan
pada
penjualan
konsinyasi
(6
buah
pesawat
radio)
|
Beban yang
ditetapkan
pada
persediaan
konsinyasi (4
buah pesawat
radio)
|
Beban pihak
konsinyor :
Harga pokok barang konsinyasi
Pengangkutan
ke pihak konsinyi
Beban pihak
konsinyi :
Beban angkut masuk
Komisi
|
$ 500
60
25
102
|
$ 300
36
15
102
$ 453
|
$200
24
10
|
·
Jika pihak konsinyor
tidak mencatat beban pada perkiraannya yang dibebankan oleh pihak konsinyi,
maka ia hanya hanya mengkredit perkiraan konsinyasi untuk hasil bersih dan
penjualan konsinyasi, dengan ayat jurnal per 30 Juni sebagai berikut :
Kas
$383
Konsinyasi-Keluar-R.Green $383
Saldo dalam perkiraan
konsinyasi-keluar akan sama apabila konsinyi dan penjualan kotor dilaporkan
dalam perkiraan ini. Penyelesaian laba sebesar $57, kemudian akan sama seperti
dalam hal-hal sebelumnya. Saldo dalam perkiraan konsinyasi-keluar dilaporkan
dalam neraca sebagai pos persediaan tersendiri, yang ditambahkan pada barang
Dagangan yang ada, sebagai berikut :
Persediaan :
Barang dagangan yang ada $10.000
· Hal-hal
seperti ini dapat terjadi dimana pihak konsinyi, dalam mengirimkan laporan
penjualan konsinyasi kepada pihak konsinyor gagal untuk mengirimkan seluruh
jumlah yang terhutang. Dalam situasi ini, pihak konsinyor mendebet perkiraan
piutang usaha sebagai pengganti perkiraan kas
Misalnya, jika sdr. R. Green dalam
contoh dimuka, melaporkan Penjualan 6 buah pesawat radio tetapi ia hanya
mengirimkan uang kas Sebesar $510, maka dibuat ayat jurnal sebagi berikut :
Kas……………………………………….$150
Piutang Usaha-R.Green…………………. 233
Konsinyasi-Keluar-R.Green…………….. 127
Konsinyasi-Keluar.R.Green……………………$510
(Penerimaan uang kas pada tanggal
selanjutnya akan dicatat dengan mendebet perkiraan Kas dan mengkredit perkiraan
Piutang Usaha-R. Green)
v Catatan pihak
konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan tersendiri
Apabila laba konsinyasi tidak
ditetapkan tersendiri oleh pihak konsinyor, maka beban yang dikeluarkan oleh
pihak konsinyi dan yang dibebankan Pada hasil penjualan konsinyasi akan
ditetapkan dalam buku pihak Konsinyor dengan mendebet perkiraan beban yang
bersangkutan. Akan Tetapi, jika barang konsinyasi belum terjual seluruhnya pada
akhr Periode fiskal, maka beban yang ditetapkan pada barang konsinyasi yang
belum terjual harus ditangguhkan.
Dalam contoh dimuka, saldo sebesar
$234 dalam perkiraan barang Konsinyasi terdiri dari harga pokok awal barang
sebesar $200; beban yang ditangguhkan pihak konsinyi sebesar $10; dan beban
yang Ditangguhkan pihak konsinyor sebesar $24.
v Pengiriman Kembali
barang konsinyasi
Apabila barang konsinyasi
dikembalikan kepada pihak konsinyor, maka pengeluaran pengeluaran yang ditetapkan
pada pengiriman semula barang dan pada pengembaliannya
Harus ditetapkan sebagai beban.
Pengeluaran untuk reparasi Unit yang rusak yang dikembalikan juga harus
Dipandang sebagai beban dengan pengiriman selanjutnya unit-unit ini kepada
pihak konsinyi membutuhkan beban yang tidak lebih daripada biaya normal.
2.5.
PENYAJIAN
TRANSAKSI PENJUALAN KONSINYASI DALAM LAPORAN KEUANGAN
Prosedur-prosedur yang harus digunakan
oleh pihak konsinyor jika menghendaki penyajian informasi lebih lengkap baik
mengenai penjualan konsinyi maupun penjualan reguler adalah dengan melakukan
pencatatan transaksi penjualan konsinyasi secara terpisah dari transaksi
penjualan biasa.
Penyajian
didalam laporan perhitungan laba rugi dapat dibukukan dengan cara :
a.
Menggabungkan data-data
penjualan harga pokok penjualan dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi
dengan data-data yang sama pada transaksi penjualan biasa
b.
Data, harga pokok
penjualan dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan dilaporkan secara
terpisah dan sejajar dengan data penjualan biasa. Pelaoran yang demikian
dipakai apabila transaksi penjualan barang konsinyasi merupakan bagian yang
penting dalam kegiatan distribusinya
c.
Menyajikan data
transaksi penjualan konsinyasi didalam laporan perhitungan laba rugi dengan
melaporkan laba rugi penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data
penjulan dan biaya-biaya yang bersangkutan yaitu dengan cara menambah
(mengurangkan) laba rugi konsinyasi dari laba kotor penjualan biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar